Sabtu, 10 April 2010

Thariq ibn Ziyad, mengukir karang dengan namanya


Mendung   hitam   menggelayut  di  atas  bumi  Spanyol.  Eropa  sedangdikangkangi  oleh  penjajah,  Raja  Gotik  yang  kejam.  Wanita merasaterancam  kesuciannya,  petani  dikenakan pajak tanah yang tinggi, danbanyak lagi penindasan yang tak berperikemanausiaan.Raja  dan  anteknya  bersukaria dalam kemewahan sedang rakyat merintihdalam  kesengsaraan. Sebagian besar penduduk yang beragama Kristen danYahudi,  mengungsi  ke Afrika, berharap mendapat ketenangan yang lebihmenjanjikan. Dan saat itu Afrika, adalah sebuah daerah yang makmur danmempunyai  toleransi  yang  tinggi  karena  berada  di  bawah  naunganpemerintahan Islam.

Satu  dari  jutaan  pengungsi  itu  adalah Julian, Gubernur Ceuta yangputrinya  Florinda  telah  dinodai Roderick, raja bangsa Gotik. Merekamemohon  pada  Musa  bin  Nusair,  raja  muda  Islam  di  Afrika untukmemerdekakan negeri mereka dari penindasan raja yang lalim itu.Setelah  mendapat  persetujuan Khalifah, Musa melakukan pengintaian kepantai  selatan  Spanyol. Bulan Mei tahun 711 Masehi, Tariq bin Ziyad,budak Barbar yang juga mantan pembantu Musa bin Nusair memimpin 12.000anggota  pasukan  muslim  menyeberangi selat antara Afrika dan daratanEropa.



Begitu  kapal-kapal  yang  berisi  pasukannya mendarat di Eropa, Tariqmengumpulkan  mereka  di  atas sebuah bukit karang, yang dinamai JabalTariq  (karang Tariq) yang sekarang terkenal dengan nama Jabraltar. Diatas bukit karang itu Thariq memerintahkan pembakaran kapal-kapal yangtelah menyeberangkan mereka.Tentu  saja  perintah  ini membuat prajuritnya keheranan. "Kenapa Andalakukan ini?" tanya mereka. "Bagaimana kita kembali nanti?" tanya yanglain.

Namun  Tariq  tetap pada pendiriannya. Dengan gagah berani ia berseru,"Kita  datang  ke  sini tidak untuk kembali. Kita hanya punya pilihan,menaklukkan negeri ini dan menetap di sini, atau kita semua syahid."Keberanian  dan  perkataannya yang luar biasa menggugah Iqbal, seorangpenyair   Persia,  untuk  menggubahnya  dalam  sebuah  syair  berjudul"Piyam-i Mashriq":"Tatkala  Tariq membakar kapal-kapalnya di pantai Andalusia (Spanyol),Prajurit-prajurit  mengatakan,  tindakannya tidak bijaksana. Bagaimanabisa  mereka  kembali  ke  negeri Asal, dan perusakan peralatan adalahbertentangan  dengan hukum Islam. Mendengar itu semua, Tariq menghunuspedangnya,  dan  menyatakan bahwa setiap negeri kepunyaan Allah adalahkampung halaman kita."

Kata-kata  Tariq  itu  bagaikan  cambuk yang melecut semangat prajuritmuslim  yang  dipimpinnya.  Bala  tentara muslim yang berjumlah 12.000orang  maju  melawan  tentara  Gotik yang berkekuatan 100.000 tentara.Pasukan   Kristen   jauh   lebih   unggul  baik  dalam  jumlah  maupunpersenjataan.  Namun  semua  itu  tak mengecutkan hati pasukan muslim.

Tanggal  19  Juli tahun 711 Masehi, pasukan Islam dan Nasrani bertemu,keduanya  berperang  di  dekat  muara sungai Barbate. Pada pertempuranini,  Tariq  dan pasukannya berhasil melumpuhkan pasukan Gotik, hinggaRaja  Roderick  tenggelam  di  sungai  itu. Kemenangan Tariq yang luarbiasa  ini,  menjatuhkan semangat orang-orang Spanyol dan semenjak itumereka  tidak  berani  lagi  menghadapi  tentara Islam secara terbuka.



Tariq  membagi  pasukannya  menjadi  empat  kelompok, dan menye-barkanmereka  ke Kordoba, Malaga, dan Granada. Sedangkan dia sendiri bersamapasukan  utamanya  menuju  ke Toledo, ibukota Spanyol. Semua kota-kotaitu  menyerah tanpa perlawanan berarti. Kece-patan gerak dan kehebatanpasukan  Tariq  berhasil melumpuhkan orang-orang Gotik.

Rakyat Spanyol yang   sekian   lama   tertekan   akibat   penjajahanbangsa  Gotik, mengelu-elukan  orang-orang  Islam.  Selain  itu,perilaku  Tariq dan orang-orang   Islam   begitu  mulia  sehinggamereka  disayangi  oleh bangsa-bangsa  yang ditaklukkannya.

Salah satu pertempuran paling seru terjadi  di  Ecija,  yang membawakemenangan bagi pasukan Tariq. Dalam pertempuran  ini,  Musa binNusair, atasannya, sang raja muda Islam di Afrika  ikut  bergabungdengannya.

Selanjutnya,  kedua  jenderal itu bergerak  maju  terus berdampingandan dalam kurun waktu kurang dari 2 tahun   seluruh  dataran  Spanyoljatuh  ke  tangan  Islam.  Portugis ditakluk-kan  pula  beberapa tahunkemudian.

"Ini merupakan perjuangan utama  yang  terakhir  dan  palingsensasional bagi bangsa Arab itu," tulis Phillip K.Hitti, "dan membawamasuknya wilayah Eropa yang paling luas  yang  belum  pernah merekaperoleh sebelumnya ke dalam kekuasaan Islam. Kecepatan pelaksanaan dankesempurnaan keberha-silan operasi ke Spanyol   ini  telah  mendapattempat  yang  unik  di  dalam  sejarah peperangan  abad  pertengahan."

Penaklukkan  Spanyol oleh orang-orang Islam  mendorong timbuln-yarevolusi sosial di mana kebebasan beragama benar-benar  diakui.Ketidaktoleranan  dan  penganiayaan  yang  biasa dilakukan orang-orangKristen, digantikan oleh toleransi yang tinggi dan kebaikan  hati yangluar biasa.

Keadilan ditegakkan tanpa pandang bulu,  sehingga  jikatentara  Islam  yang  melakukan  kekerasan akan dikenakan hukumanberat. Tidak ada harta benda atau tanah milik rakyat yang  disita.Orang-orang Islam memperkenalkan sistem perpajakan yang sangat  jituyang  dengan cepat membawa kemakmuran di semenanjung itu danmenjadikan negeri teladan di Barat. Orang-orang Kristen dibiarkanmemiliki  hakim sendiri untuk memutuskan perkara-perkara mereka. Semuakomunitas   mendapat   kesempatan  yang  sama  dalam  pelayanan  umum.

Pemerintahan  Islam  yang  baik  dan  bijaksana  ini membawa efek luarbiasa.  Orang-orang  Kristen  termasuk  pendeta-pendetanya  yang  padamulanya  meninggalkan  rumah  mereka  dalam keadaan ketakutan, kembalipulang  dan  menjalani  hidup yang bahagia dan makmur. Seorang penulisKristen   terkenal  menulis:  "Muslim-muslim  Arab  itu  mengorganisirkerajaan  Kordoba  yang baik adalah sebuah keajaiban Abad Pertengahan,mereka  mengenalkan obor pengetahuan dan perada-ban, kecemerlangan dankeistimewaan  kepada  dunia  Barat.  Dan  saat  itu Eropa sedang dalamkondisi  percekcokan  dan  kebodohan  yang  biadab."

Tariq  bermaksud menaklukkan   seluruh   Eropa,   tapi  Allahmenentukan  lain.  Saat merencanakan  penyerbuan  ke  Eropa,  datangpanggilan dari Khalifah untuk  pergi  ke Damaskus. Dengan disiplin dankepatuhan tinggi, Tariq memenuhi  panggilan  Khalifah  dan berusahatiba  seawal  mungkin di Damaskus.  Tak  lama  kemudian, Tariq  wafatdi  sana. Budak Barbar, penakluk  Spanyol, wilayah Islam terbesar diEropa yang selama delapan abad di bawah kekuasaan Islam telah memenuhipanggilan Rabbnya. Semoga Allah merahmatinya. Tamat .